Rabu, 07 Januari 2015

JobSeeker dan JobCreator



Job seeker adalah istilah atau label yang dikenakan oleh seseorang yang sedang mencari kerja. Seorang Job seeker biasanya memiliki rutinitas setiap harinya mencari-cari lowongan dan informasi peluang kerja.

Cara yang digunakan atau dilakukan oleh seorang Job seeker untuk mendapatkan informasi lowongan kerja :
  • Job seeker konvensional, yaitu dengan mencari informasi secara langsung ke perusahaan-perusahaan dengan mendatangi kantor mereka satu per satu, atau ada juga yang mendapatkan informasi dari kenalan yang dimilikinya atau mendapatkan informasi dari spanduk, pamphlet atau selebaran yang dilihatnya di tempat-tempat umum. Selain menggunakan cara konvensional.
  • Job seeker Modern, mencari atau mendapatkan informasi peluang kerja dari cara-cara yang modern. Ada yang mendapatkan informasi pekerjaan dari media social seperti page dan status di facebook, twitter, Linked In, situs-situs online, dll. Selain itu ada juga yang bergabung dengan komunitas atau pusat-pusat informasi lowongan pekerjaan via online yang disediakan oleh instansi-instansi tertentu atau yang independen, seperti career center yang dibuat oleh kampus, jobstreet, karir.com, dll.

Untuk saat ini, cara yang paling efektif bagi job seeker untuk mendapatkan informasi lowongan kerja adalah dengan cara-cara yang modern. Dengan cara modern, seorang job seeker dapat lebih efektif dan efisien dalam hal biaya dan waktu untuk mendapatkan dan melamar sebuah pekerjaan.

Melalui cara yang modern, seorang Job seeker tidak perlu menguras tenaga dan waktu yang berlebihan untuk memperoleh informasi, cukup dengan duduk di depan computer dan online, Jobseeker akan mendapatkan informasi yang sangat banyak.

Selain itu, Jobseeker dapat mengirimkan lamarannya hanya melalui email atau mengisi form by online yang telah disediakan oleh instansi/perusahaan terkait, sehingga hal ini dapat menyebabkan efisiensi biaya dan kertas.

Coba bandingkan jika seorang menggunakan cara konvensional, selain biaya yang tinggi, seorang Job seeker juga akan mengeluarkan tenaga dan waktu yang lebih besar. Bayangkan, untuk mendapatkan informasi, seorang job seeker konvensional harus berkeliling kota seharian atau masuk dari satu kantor perusahaan ke kantor perusahaan yang lain hanya untuk menanyakan apakah ada lowongan pekerjaan atau tidak di perusahaan tersebut. Selain itu, seorang Job seeker konvensional harus mengeprint dan memfotocopy berkas-berkas lamaran yang cukup banyak dan menjadikannya berangkap-rangkap. Betapa tidak efisiennya hal tersebut.

Sekedar share bahwa saat ini perusahaan-perusahaan pun cenderung membuka atau menyebarkan informasi lowongan di perusahaan mereka melalui media social dan online. Karena perusahaan pun melihat dan mengakui bahwa cara tersebut merupakan cara yang efektif dan efisien. Efektif dan efisien karena selain biaya yang harus dikeluarkan untuk memasang informasi lowongan ini cukup murah, bahkan ada beberapa yang free, informasi lowongan yang dipasang oleh perusahaan di media online pun akan dilihat, dibaca dan diketahui oleh siapapun dan dimana pun. Sedangkan jika menggunakan metode konvensional, perusahaan akan mengeluarkan biaya yang cukup besar dan belum tentu efektif dan efisien serta mencapai sasaran.

Job creator adalah istilah atau label yang dikenakan oleh seseorang yang menciptakan lapangan kerja.

Perbedaan  seorang Job creator dan Job seeker antara lain :

Job cretor :
  • membuka lapangan pekerjaan
  •  mandiri + independen
  • bebas 
  • lebih kreatif dan dinamis
Job seeker :
  •  terikat waktu dan tugas
  •  gak independen
  •  terkungkung dan terkekang
  •  hanya jadi "pelayan" bagi atasan
Jadi menurut saya ketika kita bisa menjadi seorang Job creator itu akan lebih baik karna dapat membuka lapangan kerja bagi banyak orang, selain itu dalam lingkup yang lebih luas ketika banyak job creator maka akan mengurangi angka pengangguran di Indonesia.


REFERENSI :
http://sylviaanggraini94.blogspot.com/2014/12/tugas-4-opini-tentang-job-seeker-dan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar