Job seeker adalah istilah atau label
yang dikenakan oleh seseorang yang sedang mencari kerja. Seorang Job seeker
biasanya memiliki rutinitas setiap harinya mencari-cari lowongan dan informasi
peluang kerja.
Cara yang digunakan atau dilakukan oleh
seorang Job seeker untuk mendapatkan informasi lowongan kerja :
- Job seeker konvensional, yaitu dengan mencari informasi secara langsung ke perusahaan-perusahaan dengan mendatangi kantor mereka satu per satu, atau ada juga yang mendapatkan informasi dari kenalan yang dimilikinya atau mendapatkan informasi dari spanduk, pamphlet atau selebaran yang dilihatnya di tempat-tempat umum. Selain menggunakan cara konvensional.
- Job seeker Modern, mencari atau mendapatkan informasi peluang kerja dari cara-cara yang modern. Ada yang mendapatkan informasi pekerjaan dari media social seperti page dan status di facebook, twitter, Linked In, situs-situs online, dll. Selain itu ada juga yang bergabung dengan komunitas atau pusat-pusat informasi lowongan pekerjaan via online yang disediakan oleh instansi-instansi tertentu atau yang independen, seperti career center yang dibuat oleh kampus, jobstreet, karir.com, dll.
Untuk saat ini, cara yang paling efektif
bagi job seeker untuk mendapatkan informasi lowongan kerja adalah dengan
cara-cara yang modern. Dengan cara modern, seorang job seeker dapat lebih
efektif dan efisien dalam hal biaya dan waktu untuk mendapatkan dan melamar
sebuah pekerjaan.
Melalui cara yang modern, seorang Job
seeker tidak perlu menguras tenaga dan waktu yang berlebihan untuk memperoleh
informasi, cukup dengan duduk di depan computer dan online, Jobseeker akan
mendapatkan informasi yang sangat banyak.
Selain itu, Jobseeker dapat mengirimkan
lamarannya hanya melalui email atau mengisi form by online yang telah
disediakan oleh instansi/perusahaan terkait, sehingga hal ini dapat menyebabkan
efisiensi biaya dan kertas.
Coba bandingkan jika seorang menggunakan
cara konvensional, selain biaya yang tinggi, seorang Job seeker juga akan
mengeluarkan tenaga dan waktu yang lebih besar. Bayangkan, untuk mendapatkan
informasi, seorang job seeker konvensional harus berkeliling kota seharian atau
masuk dari satu kantor perusahaan ke kantor perusahaan yang lain hanya untuk
menanyakan apakah ada lowongan pekerjaan atau tidak di perusahaan tersebut.
Selain itu, seorang Job seeker konvensional harus mengeprint dan memfotocopy
berkas-berkas lamaran yang cukup banyak dan menjadikannya berangkap-rangkap.
Betapa tidak efisiennya hal tersebut.
Sekedar share bahwa saat ini
perusahaan-perusahaan pun cenderung membuka atau menyebarkan informasi lowongan
di perusahaan mereka melalui media social dan online. Karena perusahaan pun
melihat dan mengakui bahwa cara tersebut merupakan cara yang efektif dan
efisien. Efektif dan efisien karena selain biaya yang harus dikeluarkan untuk
memasang informasi lowongan ini cukup murah, bahkan ada beberapa yang free,
informasi lowongan yang dipasang oleh perusahaan di media online pun akan
dilihat, dibaca dan diketahui oleh siapapun dan dimana pun. Sedangkan jika
menggunakan metode konvensional, perusahaan akan mengeluarkan biaya yang cukup
besar dan belum tentu efektif dan efisien serta mencapai sasaran.
Job creator adalah istilah atau label
yang dikenakan oleh seseorang yang menciptakan lapangan kerja.
Perbedaan seorang Job creator dan Job seeker antara
lain :
Job cretor :
- membuka lapangan pekerjaan
- mandiri + independen
- bebas
- lebih kreatif dan dinamis
Job seeker :
- terikat waktu dan tugas
- gak independen
- terkungkung dan terkekang
- hanya jadi "pelayan" bagi atasan
Jadi menurut saya ketika kita bisa
menjadi seorang Job creator itu akan lebih baik karna dapat membuka lapangan
kerja bagi banyak orang, selain itu dalam lingkup yang lebih luas ketika banyak
job creator maka akan mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
REFERENSI :
http://sylviaanggraini94.blogspot.com/2014/12/tugas-4-opini-tentang-job-seeker-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar